Pada tanggal 24-25 Februari 2023, Yayasan Prayoga Riau Kembali menyelenggarakan workshop bagi para pendidik (guru) di sekolah-sekolah Yayasan Prayoga Riau. Pada tanggal 24 Februari dikhususkan untuk para pendidik dari tingkat SD dan pada tanggal 25 untuk pendidik tingkat SMP dan SMA. Workshop ini bertujuan untuk membahas implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah, focus pada workshop kali ini adalah penilaian dan penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Workshop tingkat SD diikuti oleh perwakilan dari 15 Sekolah Dasar yang ada di Yayasan Prayoga Riau. Perwakilan dari masing-masing sekolah diwaliki oleh Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah dan beberapa guru yang dipilih. Peserta tingkat SMP dan SMA diikuti oleh 13 sekolah yang terdiri dari 45 pendidik termasuk di dalamnya kepala sekolah. Para peserta workshop belajar tentang bagaimana implementasi kurikulum merdeka di kelas agar pembelajaran berjalan efektif. Workshop ini juga bekerja sama dengan Penerbit Erlangga yang menghadirkan narasumber untuk berbagi ilmu dengan para pendidik di Yayasan Prayoga.
Pastor Riduan selaku ketua Yayasan ikut hadir dalam membuka kegiatan workshop tanggal 24 dan 25 Februari tersebut. Beliau menekankan Kembali peran dan fungsi para guru yang ada di sekolah, “Sekolah harus menjadi laboratorium persatuan dan kesatuan. Pancasila yang menjadi dasar negara kita harus terus menjadi pemersatu dalam perbedaan kita. Relasi antar guru dan murid yang ada di sekolah harus juga menjadi relasi penuh kasih. Perjumpaan di sekolah-sekolah Prayoga harus merupakan perjumpaan kasih sama seperti moto kita Cum Caritate” ungkap Pastor Riduan dalam sambutan pembuka.
Ibu Maria Supriati sebagai pengurus bidang Kurikulum menekankan Kembali bahwa pemahaman akan kurikulum, akan membuat para guru bisa menjalankan proses belajar mengajar yang efektif. “Para guru mesti memahami kurikulum dengan baik agar potensi anak-anak didik dapat berkembang secara optimal seusai dengan minat dan bakat mereka”.
Para peserta juga merasa sangat senang dengan kegiatan workshop ini. Mengingat kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang ditetapkan di Indonesia maka pelatihan-pelatihan yang diberikan akan membuat penerapan di sekolah menjadi lebih baik lagi. “Kami mendapatkan banyak wawasan dan pengetahuan baru tentang kurikulum merdeka, serta cara implementasi yang tepat di kelas. Kami akan berupaya menerapkan semua yang kami pelajari di workshop ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami kami.” Ungkap Bapak Sunarto Kepala Sekolah SD Marietta yang ada di Pulau Rupat.
Diharapkan, dengan adanya workshop ini, para guru sekolah-sekolah Yayasan Prayoga Riau dapat lebih siap dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di kelas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut, serta mendorong peningkatan prestasi siswa secara keseluruhan.