Misa Syukur dipimpin oleh Uskup Padang Vitus Rubianto Solichin, SX

Pekanbaru, 7 Januari 2022 memasuki awal tahun 2022, Yayasan Prayoga Riau (YPR) melaksanakan misa awal tahun. Misa ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas tahun yang sudah berlalu dan memohon berkat untuk sepanjang tahun 2022 ini. Misa awal tahun ini terasa sangat istimewa karena dipimpin langsung oleh Mgr. Vitus Rubianto Solichin SX.

Misa Syukur dilaksanakan di TK Santa Maria Pekanbaru, misa diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah-sekolah Santa Maria yang beragama Katolik secara langsung sementara pendidik dan tenaga kependidikan di luar Pekanbaru mengikuti secara online melalui zoom metting dan streaming youtube.

Uskup Vitus dalam kata pembukaan misa syukur mengajak seluruh pendidik dan tenaga kependidikan serta para siswa untuk selalu mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu menerapkan prokes. “Kita bergembira karena dalam suasana awal tahun yang baru ini kita masih bisa bertemu dan berkumpul untuk mengadakan Syukuran. Pemerintah bersama membantu kita untuk memakai kesempatan yang ada Kembali mengaktifkan pembelajaran dengan segala protokol Kesehatan yang harus kita patuhi. bersyukur karena diberi waktu untuk berkumpul sekalipun dalam situasi seperti ini.”

Misa Syukur ini dipimpin oleh Mgr Vitus dengan didampingi oleh Rm. Anton Konseng selaku Ketua Pengurus Yayasan dan Rm. Emilius Sakoikoi selalu Wakil Ketua pengurus. Misa syukur diiringi oleh para pemain musik yang berasal dari pendidik di Sekolah Santa Maria.
Melalui homilinya Mgr Vitus mengajak kita untuk selalu bersyukur dan menjadikan situasi ini untuk terus berinovasi. Lebih lajut Bapa Uskup padang juga selalu mengajak kita untuk memperhatikan protokol Kesehatan dan mendukung program-program pemerintah dalam mengatasi pandemik covid-19.

Uskup Vitus menyampaikan homilinya dalam misa syukur

Dalam homilinya Uskup Vitus juga mengingatkan bahwa Pendidikan berlangsung dalam komunikasi, pesan ini merupakan pesan yang ada dalam bacaan Injil Lukas 5 : 12-16 tentang orang kusta yang berjumpa dengan Yesus. “Bacaan Injil tadi mengajarkan kita satu seni berkomunikasi, kita manusia yang karena kecemasan dan ketakutan kita bisa membuat suasana yang sudah parah karena pandemik ini menjadi semakin parah karena kita tidak berani keluar dari kepentingan dan kecemasan diri kita sendiri untuk berkomunikasi, untuk berhubungan dengan yang lain. Yesus justru menjamah orang kusta itu menjadikan dirinya dalam arti tertentu dalam agama Yahudi najis … namun justru dengan cara itu Yesus membuat kita merasa bebas untuk bertemu, untuk menyapa dan kembali mengerjakan pekerjaan kita dengan rasa yang aman dan penuh kepastian.” Melalui pesan homili tersebut Bapa Uskup mengajak kita semua untuk berani keluar dari kecemasan yang akan memperburuk situasi yang ada. Kita juga harus kembali bekerja dengan perasaan yang aman dan penuh kepastian dalam menghadapi anak-anak didik yang disemester ini akan mulai dengan pembelajaran tatap muka terbatas.

Para pendidik dan tenaga kependidikan baik yang berada langsung di aula TK Santa Maria maupun yang mengikuti secara online di setiap unit-unit sekolah-sekolah YPR mengikuti misa syukur tersebut dengan hikmat dan khusuk.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK Santo Tarcisius mengikuti misa syukur secara online
Para pemusik yang mengiringi misa syukur