Misa Syukur yang dipimpin oleh Uskup Martinus Dogma Situmorang

Selasa, 29 Oktober 2019 di Halaman SD Santo Tarcisius kota Dumai dilaksanakan misa syukur atas 50 tahun Yayasan Prayoga Riau. Misa syukur ini dipimpin oleh Uskup Padang, Mgr Martinus Dogma Situmorang, OFM.Cap. Dalam misa syukur itu Bapa Uskup didampingi oleh Rm. Anton Konseng selaku ketua Yayasan Prayoga Riau dan juga para pastor kepala paroki dari paroki di mana sekolah Yayasan Prayoga Riau berasal.

Misa Syukur tersebut merupakan ucapan syukur kepada Tuhan atas penyertaan, pendampingan dan juga bimbingan kepada Yayasan Prayoga Riau sampai berusia 50 tahun ini. Atas penyertaan dan pendampingan dari Tuhanlah Yayasan Prayoga Riau bisa melaksanakan proses Pendidikan di unit sekolah-sekolah yang berada di bawah YPR.

Uskup Padang yang sekaligus juga Pembina Yayasan Prayoga Riau menekankan kembali makna Pendidikan di sekolah-sekolah. “Paulus menulis tentang apa hakikat Pendidikan yaitu tentang pendidikan yang membebaskan,  pendidikan yang membebaskan dari egosime. Egosime akan membuat  orang menjadi kerdil,  kaku,  steril dan tidak berbuah. Pendidikan harus membebaskan, memerdekakan, menyuburkan dan menjadikannya rahmat dan berkat.” Ungkap uskup Situmorang dalam homili misa syukur.

Uskup Martinus Dogma Situmorang menyampaikan Homili dalam Misa Syukur

Lebih lanjut Bapa Uskup menyampaikan bahwa Pendidikan tujuan utamanya ialah menemukan arti kehidupan. “Pendidikan yang memampukan orang menemukan arti kehidupan,  bahwa hidup berguna bagi orang lain.”

Para peserta didik menurut Uskup Situmorang ialah orang-orangnya Tuhan. “Pendidikan yang meluluskan orang (para peserta didik) menjadi orang-orangnya Tuhan.”

Misa syukur ini mengangkat juga tema multikulturlah, hal ini diunjukkan dengan pakaian adat yang dikenakan oleh ke tuju koordinator wilayah yang ada di YPR. Pakaian adat yang ditampilkan sebagai simbol multikultural adalah pakaian adat Jawa, Flores, Karo, Tionghoa, Batak dan Melayu. Sekolah-sekolah di YPR sendiri merupakan sekolah umum yang terbuka untuk semua suku dan agama. Sekolah-sekolah YPR merupakan sekolah Katolik namun terbuka untuk semua agama dan suku.

Masa 50 tahun ini merupakan saat untuk membuka lembaran baru, untuk menjadikan Yayasan Prayoga Riau Sekolah Hebat guna menghasilkan anak-anak Tuhan yang hidup di Era 4.0

Para Koordinatorat mengenakan pakain adat
Paduan Suara yang dibawakan oleh siswa-siswa SMA Santo Tarcisius