Tema Rangkaian Dies Natalis Sekolah Santa Maria Pekanbaru

Sekolah-sekolah Santa Maria yang terdiri dari TK Santa Maria, SD Santa Maria 1 dan 2, SMP Santa Maria dan SMA Santa Maria tahun ini kembali memulai rangkaian acara Dies Natalis. Seperti yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya rangkaian acara dies ini berlangsung mulai bulan Mei sampai Oktober. Diskusi dan seminar menjadi isi dari rangkaian acara dies tersebut.

Tema yang diangkat pada tahun sebelumnya ialah “Damai Di Dunia Damai Di Indonesia”. Melalui tema tersebut pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah Santa Maria belajar tentang nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang selama ini mampu menjaga dan merangkum perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia menjadi suatu untaian yang Indah. Pancasila menjadi pendamai di tengah kemajemukan bangsa Indonesia. Damai di Indonesia diharapkan memberi sumbangan bagi perdamaian dunia.

Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara akan menjadi pokok bahasan pada rangkaian acara dies tahun ini. Seperti kita ketahui Ki Hajar Dewantara merupakan bapak pendidikan nasional. Melalui artikel-artikel dan tulisan-tulisan yang ada baik dalam buku-buku ataupun karya-karya jurnalistik terlihat bahwa salah satu tekanan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan karakter. Konsep pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara terlihat dalam salah satu pemikiran belaiu berikut ini “Mengasah kecerdasan budi sungguh baik, karena dapat membangun budi pekerti yang baik dan kokoh, hingga dapat mewujudkan kepribadian dan karakter. Jika itu terjadi orang akan senantiasa dapat mengalahkan nafsu dan tabiat-tabiatnya yang asli (bengis, murka, pemarah, kikir, keras, dan lain-lain). (Ki Hadjar Dewantara, 1977: 24)”

Tema yang diangkat tahun ini ialah “Prayoga: Sekolah Hebat Berdasarkan Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara”. Tema besar tersebut kemudian dibagi dalam beberapa sub tema: 1) Sekolah Hebat vs Sekolah Istimewa; 2) Ki Hajar Dewantara dan pandangannya tentang Pendidikannya Berazaskan Kekeluargaan. 3) Ki Hajar Dewantara dan pandangannya tentang Pendidikannya Berazaskan Bhineka Tunggal Ika. 4) Ki Hajar Dewantara dan pandangannya tentang Pendidikannya Berazaskan Kebangsaan. 5) Ki Hajar Dewantara dan pandangannya tentang Pendidikannya Berazaskan “ Tri Nga”. 6) Implementasi Pandangan Ki Hajar Dewantara pada kurikulum 2013 dalam Pendidikan di Prayoga Riau.

Pendidik yang ada di sekolah-sekolah Santa Maria mulai dari TK – SMA yang akan menjadi pemakalah dan pembicara dalam seminar-seminar tersebut. Hal ini bertujuan agar para pendidik semakin memperkaya pengetahuan mereka dan akhirnya mampu mengaplikasikannya dalam pengajaran. Pendidik yang memiliki kemampuan baik diharapkan mampu membekali peserta didik tidak hanya memiliki keunggulan dalam bidang akademik namun juga memiliki karakter yang unggul.